Bagi anda yang membutuhkan contoh makalah tari serimpi, kali ini saya akan berbagi mengenai makalah tari serimpi. Semoga dapat membantu tugas anda yah.. :D
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan, atas berkah rahmat Tuhan
Yang Maha Esa kami bisa menyelesaikan makalah ini.Tak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada guru pembibing kami yaitu Ibu Luis sebagai guru seni tari
kami.
Makalah ini berisi seputar tari Serimpi.Tentunya
dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Maka kami
berharap kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
.Kami pun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………………………..
1
1.2 Rumusan Masalah
………………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Seputar Tari Serimpi ……………………………………………………………………… 2
2.2 Sejarah Tari Serimpi ……………………………………………………………..................
2
2.3 Macam-Macam Tari Serimpi
……………………………………………………………... 3
2.4 Busana yang digunakan
………………………………………………………………….. 4
2.5 Pola Lantai …………………………………………………………………………………. 4
2.6 Iringan Musik ……………………………………………………………………………… 4
2.7 Gerak Tari Serimpi …………………………………………………………………………
5
2.8 Fungsi Tari …………………………………………………………………………………. 5
2.9 Kesan Terhadap Tari Serimpi …………………………………………………………… 5
ii
|
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Banyak yang
dapat diambil dari kehidupan dan kebudayaan masyarakat Jawa, seperti
kebersamaan dalam bermasyarakatnya.Dalam kebudayaan, rasa kebersamaan itu dapat
dilihat dari tarian-tarian Jawa, gerak-gerak dalam tari Jawa selalu dilakukan
secara serempak seperti yang terlihat dalam tari Serimpi dan tari-tari Jawa
lainnya.Banyak juga nilai-nilai estetika seni yang dapat diteladani dari kebudayaan
Jawa khususnya tarianJawa.
Sebagai
masyarakat Jawa, kita merasa perlu untuk mengetahui dan mempelajari
budaya-budaya dan tarian tersebut sebagai bahan perbendaharaan gerak tari dan
juga sebagai sumber inspirasi untuk karya tari serta sebagai contoh keindahan
estetika tari.
1.2
Rumusan Masalah
a. Bagaimana keunikan
tari serimpi?
b. Bagaimana
kesan setelah menyaksikan pertunjukan tari serimpi?
c. Apakah
fungsi tari serimpi?
1.3
Tujuan
Penulisan
a. Untuk
mengetahui sejarah tari serimpi
b. Untuk
mengetahui keunikan tari serimpi
c. Untuk
mengetahui peranan atau fungsi tari serimpi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Seputar
Tari Serimpi
Di lingkungan kraton Yogyakarta, tari Srimpi
dianggap sebagai salah satu tarian sakral. Alasan pelaksanaan pementasan yang
menjadi penyebab tarian ini menjadi sakral.Pada masa kuasa raja-raja Yogyakarta,
terutama sebelum raja kesembilan, dipercaya bahwa untuk menyajikan tari Srimpi
diatur oleh beberapa pengaturan. Hal ini sama dengan pelaksanaan
pementasan-pementasan ritual kenegaraan, misalnya ulang tahun dan peringatan
naik tahta Sultan.
Wisnoe
Wardhana, salah seorang tokoh kreasi dalam tari, mengatakan bahwa tari Serimpi
identik dengan bilangan empat. Tarian ini selalu ditarikan oleh empat orang
penari.Hal ini ada kaitannya dengan pandangan falsafah Jawa yang merujuk pada
empat titik utama, yaitu utara, timur, selatan, dan barat.
Kata
Serimpi berasal dari kata impi atau mimpi. Hal ini ada kaitannya dengan cara
menikmati tari yang dilakukan lebih dari satu jam, yang seolah-olah mengarah
jauh ke alam mimpi. Adapun menurut kamus Tari dan Karawitan Jawa, kata Serimpi
berarti komposisi tari putri klasik gaya Surakarta dan Yogyakarta yang
dibawakan oleh empat orang penari putri yang memiliki perawakan yang sama.
Keempat penari tersebut menggunakan pakaian yang sama dan dalam penyajiannya
biasa bertemakan perang.
2.2 Sejarah Tari Serimpi
Dahulu Tari
Serimpi diperuntukan hanya untuk masyarakat di lingkungan istana Yogyakarta,
yakni pada saat menyambut tamu kenegaraan atau tamu agung.Dalam
perkembanganya, Tari Serimpi Yogyakarta mengalami perubahan, sebagai
penyesuaian terhadap kebutuhan yang ada di dalam masyarakat saat ini.Salah satu
penyesuaian yang dilakukan yakni pada segi durasi. Serimpi, versi zaman dahulu
dalam setiap penampilannya bisa disajikan selama kurang lebih 1 jam. Sekarang,
untuk setiap penampilan di depan umum [menyambut tamu negara], Tari
Serimpi Yogyakarta ditarikan dengan durasi kurang lebih 11-15 menit saja dengan
menghilangkan gerakan pengulangan dalam Tari Serimpi Yogyakarta. Upaya
pelestarian Tari Serimpi Yogyakarta banyak dilakukan di berbagai sanggar
tari klasik yang banyak di temui di Yogyakarta.
2.3 Macam-Macam Tari Serimpi
Tari
Serimpi sangopati Yogyakarta ini dimainkan oleh dua orang penari wanita.
Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan tarian
karya Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun
1788-1820 dengan nama Serimpi sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari
kata “sang apati” sebuah sebutan bagi calon pengganti raja. Tari Serimpi
Yogyakarta ini melambangkan bekal untuk kematian (dari arti Sangopati)
diperuntukan kepada Belanda.
Menurut
R.T. Warsadiningrat, Anglirmedhung ini digubah oleh K.G.P.A.A.Mangkunagara I.
Semula terdiri atas tujuh penari, yang kemudian dipersembahkan kepada Sinuhun
Paku Buwana. Tetapi atas kehendak Sinuhun Paku Buwana IV Tari Serimpi
Yogyakarta ini dirubah sedikit, menjadi Srimpi yang hanya terdiri atas empat
penari saja.
Tari Srimpi Ludira Madu ini
diciptakan oleh Paku Buwono V ketika masih menjadi putra mahkota Keraton
Surakarta dengan gelar sebutan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom. Tari
Serimpi ini diciptakan untuk mengenang ibunda tercinta yang masih keturunan
Madura, yaitu putri Adipati Cakraningrat dari Pamekasan. Ketika sang ibu
meninggal dunia, Pakubuwono V masih berusia 1 ½ tahun . Jumlah penari dalam
tarian ini adalah 4 orang putri. Dalam Tari Serimpi Yogyakarta ini
digambarkan sosok seorang ibu yang bijaksana dan cantik seperti jelas
dituliskan pada syair lagu Serimpi Ludira Madu. Nama Ludira Madu diambil dari
makna Ludira Madura yang berarti “ Darah/ keturunan Madura”.
Tari Serimpi Renggawati
yaitu salah satu jenis Tari Serimpi Yogyakarta putri klasik gaya
Yogyakarta, yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana V. Penari Serimpi
Renggawati berjumlah 5 orang. Di mana
sosok gadis yang memerankan Dewi Renggawati haruslah gadis yang belum beranjak
dewasa. Hal ini disesuaikan dengan makna yang terkandung dalam tari
serimpi renggawati yang banyak mengajarkan anak gadis yang akan beranjak dewasa
tentang pentingnya pengendalian hawa nafsu. Membawakan cerita petikan dari “Angling
Darmo” yang magis, dengan menggunakan tambahan properti sebatang pohon dan
seekor burung mliwis putih.
Tari Serimpi Cina adalah Salah
satu jenis Tari Serimpi Yogyakarta putri klasik di Istana Kraton
Ngayogyakarta Hadiningrat.Ada kekhususan pada tari Serimpi cina, yaitu busana
para penari menyesuaikan dengan pakaian cina.
Tari Serimpi Pistol yaitu salah
satu jenis Tari Serimpi Yogyakarta putri klasik gaya Yogyakarta, yang
diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VII. Kekhususan tarian ini terletak pada
properti yang digunakan yaitu pistol.
Tari Serimpi Pandhelori
merupakan salah satu jenis Tari Serimpi Yogyakarta putri klasik gaya
Yogyakarta, yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VI dan VII. Tari ini
dibawakan oleh empat penari wanita yang merupakan penggambaran dua tokoh yang
masing-masing diperankan oleh dua penari. Hal ini dikaitkan dengan pribadi
manusia yang mempunyai sifat baik dan jahat. Membawakan cerita petikan dari
“Menak”, ialah perang tanding Dewi Sirtu Pelaeli dan dewi Sudarawerti,
sebagaimana dikisahkan dalam syair vokalnya. Properti yang digunakan dalam
tarian ini berupa pistol dan cundrik. Tari Serimpi Pandhelori mempergunakan
lagu pengiring utama Gending Pandhelori.
Tari Serimpi Merak Kasimpir
yaitu salah satu jenis Tari Serimpi Yogyakarta putri klasik gaya
Yogyakarta, yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VII. Properti yang
digunakan dalam tarian ini berupa pistol dan jemparing.Gending yang
dipergunakan untuk mengiringi tari Serimpi Merak Kasimpir adalah Gending Merak
Kasimpir.
2.4 Busana yang digunakan
Tari Serimpi biasa disajikan di lingkungan
Kraton Yogyakarta, sudah tentu ada pola dasar yamg dipergunakan dalam tata
busana. Akan tetapi, busana tari Serimpi yang digunakan saat ini sudah
merupakan hasil inovasi, baik dari tangan kekuasaan satu raja ke tangan raja
lainnya maupun campur tangan berbagai pihak seperti para pembesar Belanda. Umumnya
busana yang digunakan oleh para penari adalah busana kebesaran pengantin putri.
Pada perkembangan berikutnya, ada bentuk busana khas yang digunakan, yaitu kain
seredan dan baju tanpa lengan.
2.5 Pola Lantai
Pola lantai
yang sering digunakan pada tari serimpi yaitu pola lantai horizontal
2.6 Iringan Musik
Hubungan tari dengan musik pengiringnya, jika
disederhanakan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu musik
sebagai pengiring tari, musik sebagai ilustrator gerak, dan musik sebagai
pengisi suara. Umumnya, alat musik yang digunakan sebagai pengiring tari Serimpi
adalah gamelan Jawa.
2.7 Gerak
Tari Serimpi
Gerakan tari Srimpi terbagi atas tiga bagian,
yaitu sebagai berikut:
Gerak
maju gawang
Gerak yang dilakukan seperti sikap jalan biasa
saat menuju tempat pentas dengan sikap lengan tertentu. Gerakan ini biasa juga
disebut kapang-kapang.Dalam melakukan gerakan ini biasanya diserta dengan
cara-cara berbelok ke kanan atau ke kiri. Rangkaian gerakan ini biasanya
diakhiri dengan sikap duduk.
Gerak
pokok
Dalam gerak pokok ini penari menyajikan tema
dari tarian. Jika dalam inti cerita garapan tari berbentuk sajian perang antara
dua tokoh maka gerakan pokok yang ditampilkan akan diakhiri dengan adegan
perang.
Gerak
mundur gawang
Gerakan ini merupakan kebalikan dari gerak
maju gawang.Seperti halnya gerak maju gawang, gerakan ini biasanya dilakukan
dengan berjalan.
2.8
![]()
Selain sebagai hiburan, tari ini
sering juga ditarikan untuk menyambut tamu dalam upacara peringatan hari besar
dan perkawinan.
2.9 Kesan
Terhadap Tari Serimpi
Tarian ini menekankan kesamaan dan
kebersamaan secara karakter dan gerakan serta kesatuan rasa, sehingga tari
Serimpi ini terkesan sebagai satu kesatuan.
☺SELESAI☺
|
Selasa, 16 April 2013
Makalah Tentang Tari Serimpi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar